Dulu, kampung panglay merupakan suatu tempat yang sangat jarang orang mengetahuinya. walaupun letak geografisnya masuk ke karawang kota, namun suasana di kampung panglay ya memang kampung. kampung panglay berada ditengah-tengah pesawahan. jalur paling dekat ke jalan raya yaitu ke tegal sawah (nama desa) yang sudah mempunyai jalan hotmik. jika kami (orang panglay) mau pergi ke tempat kerja, pasar, sekolah harus berjalan kaki sejauh 3 km baru bisa mendapatkan angkot. karna jalan ke kampung panglay tidak ada rute angkot. berjalan kaki di jalan dengan lebar 1.5 meter, dengan rerumputan di kedua sisinya dan di sebelah kanan hamparan luas sawah begitu juga sebelah kiri. melintasi jembatan bambu (sasak/jembatan benggol) seukuran dengan lebar jalan, jadi jika ada motor lewat dari arah depan harus berhenti untuk bergantian . jembatannya sangat teduh, karna dipinggiran sungai masih banyak phon yang rindang, terutama pohon waru, membuat suasana menjadi adem. setelah melewati jembatan bertemu lagi dengan pesawahan hingga sejauh 1km baru ketemu perkampungan, namanya kampung benggol. dari kampung benggol harus berjalan lagi sejauh 1km baru bertemu dengan jalan raya, disitulah tempat kami naik angkot yaitu tegal sawah.
Tidak heran jika kampung panglay tidak begitu dikenal oleh orang banyak. karna selain berada di tengah pesawahan, juga terhalang oleh pepohonan yang berada di tepian sungay, dan itu seperti hutan kecil yang banyak ditumbuhi pepohonan. disini kami menamakannya tanggul. waktu aku kecil tanggul ini menjadi tempat bermain. karna selain tempatnya teduh, juga banyak pohon mangga, juga pohon lainnya yang bisa dimakan. karna ditanggul tersebut dijadikan tempat bercocok tanam, seperti sayuran, pisang, jangung dan lainnya.
Tapi sekarang sudah jauh berbeda. dimana kampung panglay bisa terlihat dari jauh, berawal dari adanya pertamina. yang membuat jalan cukup besar untuk dilewati, mungkin juga karna perkembangan jaman. walaupun masih belum ada rute angkot kesini, tapi anak-anak sekolah tidak harus berjalan seperti yang kami dahulu saat mau berangkat sekolah, karna anak sekolah sudah diantar jemput sama angkot.
lalu apa hubungannya dengan judul artikel diatas ? ( kampung panglay kini caang) . baiklah mari kita mulai. seperti yang dikatakan di atas bahwa kampung panglay sekarang bisa terlihat dari jauh. karna pepohonan yang ada ditepian sungai sudah diratakan, atau di tebang, jadi yang dinamakan tanggul tadi sudah tidak lagi memiliki pohon. yang ada hanyalah tumpukan tanah. berikut adalah foto yang ak ambil tadi sore tanggal 1 desember 2017.
ini diambil dari kampung panglay tepatnya di perempatan astana. jadi ini adalah jalan menuju ke kedung salam.
masih tempat yang sama namun kamera diarahkan sedikit lebih ke arah barat atau 90 derajat ke kanan dari foto pertama.
ini masih tempat yang sama. disana terlihat tumpukan tanah. itulah tanggul yang kini gundul.
dulu ini adalah sasak ki asta atau jembatan ki asta. ki asta adalah nama orang yang kebetulan rumahnya dekat dengan jembatan ini. tapi nama sasak ki asta sepertinya sudah hilang dari pendengaran, mungkin anak-anak sekarang tidak tahu nama jembatan ini.
ini pengambilan gambarnya di sasak ki asta tadi. hanya saja aku mengambilnya ke sebalah kiri dari foto sasak ki asta.
ini pertigaan sungai antara sungai dari sasak ki asta dan sungai cilamaran. dari sisni kampung panglay sangat terlihat jelas yang tadinya sama sekali tidak terlihat. konon katanya tempat ini adalah tempat yang seram, karna suka ada yang menampakan di tanggul ini waktu masih banyak pohon bambu.
ini masih foto yang sama seperti sebelumnya.
kalau ini diambil dari foto pertigaan sungai namun ke arah benggol. disana terlihat ada perumahan yang belum jadi, nah dibelakangnya perumahan itu adalah kampung benggol.
sudah paham kan apa arti caang di kalimat judul di atas. sekian dulu, nantikan terus sesuatu yang indah di kampung panglay.